bumdesmajumandiri.id
- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri berperan
signifikan dalam mendongkrak pendapatan perekonomian masyarakat Desa Bejiharjo,
Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Memanfaatkan potensi alam, BUMDes tersebut
menjadikan objek wisata Goa Pindul sebagai primadona wisatanya.
"BUMDes Maju Mandiri
ini sudah berpenghasilan Rp 5,8 Milyar per tahun. Di Desa Bejiharjo ini BUMDes
didorong untuk pengelolaan daerah wisata. Dana desa juga bisa digunakan untuk
homestay. Kita bisa libatkan dunia usaha. Pemerintah berharap dana desa sebagai
stimulus saja," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, usai meninjau BUMDes Maju
Mandiri di Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (25/5).
Saat mengunjungi langsung
objek wisata Goa Pindul, Menteri Eko yakin wilayah tersebut akan mampu
berkembang lebih pesat jika diperkuat dengan promosi yang lebih luas. Dirinya
meminta agar pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat semakin
sinergis membangun dan mempercantik kawasn wisata Goa Pindul.
"Tadi saya melihat
Goa Pindul. Kalau bisa, destinasi-destinasi wisata seperti ini dipotret lalu
dibuat artikel di Majalah Lion. Akan ada 50 juta orang yang melihat. Kalau 10%
nya saja 5 juta, maka wisatawan akan melihat itu. Perbaiki situs-situs wisata,
sediakan tempat sampah dan tempat makan yang lebih layak. Sarana ada, Bupati
komit, lalu masyarakat kerja keras,"
sambungnya.
Bupati Gunungkidul,
Badingah mengatakan, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi sumber daya alam
yang bagus. Dalam pendataannya, terdapat kawasan karst, pantai, dan gunung api
purba. Ada pergeseran mata pencaharian
bagi masyarakat Gunungkidul.
“Dulu masyarakatnya banyak
bertani, saat ini bergeser mengelola pariwisata. Kini pariwisata menjadi motor
penggerak pembangunan dan bersinergi dengan sektor lain. Memaksimalkan
pemberdayaan masyarakat, tentu ini meningkatkan derajat kesejahteraan
masyarakat,” ujar Badingah.
Badingah mencontohkan Goa
Pindul sebagai wisata susur gua di pedesaan yang mampu membangkitkan ekonomi
lokal. Dirinya pun meyakini dengan adanya 80 BUMDes di Gunungkidul saat ini,
potensi-potensi desa akan meningkat secara optimal.
"Setiap desa saya
dorong untuk memiliki BUMDes. Hasil yang ada saat ini mampu mengurangi kemiskinan dari
23,2% menjadi 18,3% selama 3 tahun," ungkapnya.
BUMDes Maju Mandiri mulai
mapan dan semakin berkembang sejak tahun 2016. Terdapat sejumlah unit usaha
yang dikelola oleh BUMDes ini, yakni objek wisata Goa Pindul, pengelolaan sampah,
pasar desa, usaha persewaan, dan simpan pinjam.
"Goa Pindul dikelola
BUMDes bekerjasama dengan 11 kelompok sadar wisata dalam pelayanan wisatawan
dan memperkerjakan 2.000 tenaga kerja. Kami juga mengolah sampah plastik
menjadi biji plastik dan pupuk organik," ujar Direktur BUMDes Maju
Mandiri, Saryanto.
Saryanto menambahkan, unit
pengelolaan sampah dibangun menggunakan dana desa sebesar Rp 100 juta. Pihaknya
kemudian bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk pendampingan. Selain
itu, Dinas Lingkungan Hidup dan BRI juga turut membantu memberikan bantuan
mesin pengolah.
"BUMDes mampu
mendorong ekonomi masyarakat desa baik itu dalam usaha atau kesempatan kerja.
Dulu urbanisasi tinggi, kini urbanisasi akan bisa ditekan. BUMDes menjadi
tempat bekerja masyarakat Desa Bejiharjo," pungkas Saryanto.